Langit amat kelam. Hujan mengurapi bumi. Deras. Genangan air naik hingga ke trotoar pertokoan. Bumi amat muram. Sementara itu lampu jalan dan neon-sign berkedap-kedip, berkilauan menyajikan mimpi. Seorang gadis cilik dengan buntalan kantung plastik hitam berjalan menelusuri tepian jalan yang gelap. Tangan dan kakinya, yang telanjang, membiru diterpa cuaca dingin. Dia berjalan sendirian sambil menjajakan korek api dagangannya kepada satu dua orang yang melintas. Tetapi tak ada yang memperhatikannya. Semua hanya bergegas lewat, memikirkan diri mereka sendiri, megejar waktu untuk pulang ke rumah masing-masing. Malam ini malam tahun baru dan semua orang bergegas untuk berkumpul bersama.
?Aku takut pulang? desah gadis itu pahit. ?Ayah pasti akan memukulku lagi bila aku pulang tanpa uang.? Dia membayangkan rumahnya yang sempit dan kusam. Dinding yang retak dan ditutupi koran bekas serta kalender tua agar angin tidak menusuk masuk. Terakhir kali dia pulang tanpa uang, ayahnya yang sedang mabuk memukulnya. Kata ayahnya:?Tidak ada makanan bagi orang malas!? Toh, dia tak dapat memaksa orang untuk membeli korek apinya. Maka dia terus menelusuri trotoar kota. Di depan sebuah Restauran dia berhenti dan memandang ke dalam. Dia melihat kumpulan orang yang sedang bergembira. Di depan mereka terhidang makanan yang kelihatan amat lezat. Sayup-sayup dia mendengar alunan lagu Natal serta suara tawa. Dan beberapa anak seusianya berlarian memutari meja ma
... baca selengkapnya di Gadis Kecil Penjaja Korek Api Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1